Kamis, 10 Mei 2012

Semua Harus Disegerakan

Tadi malam berlangsung reuni kecil dirumah saya. Salah seorang teman kuliah saya silaturahmi kerumah dan menyempatkan diri sebentar untuk melihat Faiz. Saat ini ia sedang melaksanakan study s2 di Taiwan. Namun karena sesuatu hal mengharuskan ia pulang sebentar ke Pontianak.

Dalam reunian tersebut, banyak hal yang kami perbincangkan. Mulai dari obrolan ringan seputar humor pernikahan, minuman ajaib, kehidupan di Taiwan hingga obrolan sedikit berat mengenai research s2 nya. Dari segala hal yang kami perbincangkan, ada satu kalimat yang mengganggu saya yaitu “semua memang harus disegerakan”.

Kalimat itu mungkin biasa dipergaulan sehari-hari dan sangat sering terdengar dalam acara-acara motivasi diri, namun bagi saya itu terdengar berbeda saat diucapkan teman saya. Saya menjadi sedikit tersadar dengan segala aktivitas yang telah banyak tertunda karena tidak disegerakan untuk dikerjakan. Terutama cita-cita yang belum disegerakan hingga saat ini karena tidak menjadikannya prioritas untuk segera dikerjakan.

Menyegerakan pekerjaan menjadi suatu hal yang wajib. Tidak menunda-nunda pekerjaan menunjukkan bagaimana seseorang menghargai waktu. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa kesuksesan sangat bergantung dari kesegeraan dalam bertindak. Orang yang menyegerakan pekerjaan menunjukkan bagaimana waktu sangat berharga dalam kehidupan. Peribahasa mengungkapkan waktu ibarat pedang, bila tak mampu menguasainya maka akan menebas orang yang menggunakannya.

Betapa pentingnya menyegerakan pekerjaan bahkan tertuang dalam ajaran Islam. Islam memerintahkan pemeluknya untuk bersegera melakukan kebaikan karena ia akan memberikan rasa aman dan membuat hati tenang dan damai. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran [3]: 133). “Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan.” (Al Baqarah [2]: 148).

Kemajuan dan kemunduran seseorang bahkan sebuah bangsa sangat tergantung pada kesigapan mereka dalam menyegerakan pekerjaan dan aktivitas-produktifnya. Semakin lamban mereka menyelesaikan masalah-masalahnya akan semakin lambat pula majunya, semakin cepat mereka mengelola aktivitasnya maka kemajuan akan segera di depan mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar