Ungkapan hebat , mungkin terdengar terlalu berlebihan bagi para pembaca. Terlebih bagi pembaca yang senang menulis dan juga sering terbit tulisan diberbagai media. Tapi bagi saya ungkapan tersebut sangat tepat. Karena saya tau aktivitas Sana saat ini.
Semenjak memiliki Faiz (my son), dia memiliki aktivitas yang super sibuk. Sebagai seorang ibu, istri dan pegawai lingkungan ia memiliki aktivitas penuh dari jam 4 subuh hingga malam hari. Memasak, merawat Faiz, menyiapkan perlengkapan kerja kami, hingga tugas-tugas kantor. Semua aktivitasnya dilakukan dengan keinginan untuk sempurna dan memberikan yang terbaik. Namun disela kesibukan-kesibukan masih saja dia menyempatkan untuk menyalurkan hobby nya tersebut.
Saya dan Sana memang memiliki hobby yang sama sejak kuliah dulu yaitu menulis. Apa saja yang ada dipikiran kami tulis. Bentuk tulisan nya pun bermacam-macam. Mulai dari tulisan pribadi,opini, cerita masa kini, hingga ilmiah. Namun beberapa saat ini saya memiliki sedikit kemandekan dalam menulis. Mungkin terdengar mencari-cari alasan kalau saya bilang alasan saya stop menulis adalah sibuk. Saya rasa alasan yang lebih tepat adalah belum mau.
Saat Sana menelpon untuk mengabari saya bahwa tulisan nya terbit hari itu, yang saya sampaikan padanya adalah sebuah cerita seseorang yang mampu keluar negeri gratis dengan tulisan. Padahal tulisan tersebut dikatakan teman orang itu sangat biasa. Tak ada kehebatan ditulisan itu. Sesungguhnya, teman orang tersebut pun mampu menulis lebih baik dari tulisan itu. Namun perbedaannya adalah orang itu menulis dan temannya tidak. Orang itu mau dan temannya tidak.
Cerita itu sengaja saya sampaikan pada Sana sebagai bentuk implisit bahwa saya member semangat bahwa dengan kesibukan apapun, sesungguhnya ia bisa menulis dan melakukan apa saja yang ia impikan asalkan ia mau dan melakukannya. Sekali lagi hebat dan saya menunggu tulisan-tulisan Sana berikutnya.
Saya dan Sana memang memiliki hobby yang sama sejak kuliah dulu yaitu menulis. Apa saja yang ada dipikiran kami tulis. Bentuk tulisan nya pun bermacam-macam. Mulai dari tulisan pribadi,opini, cerita masa kini, hingga ilmiah. Namun beberapa saat ini saya memiliki sedikit kemandekan dalam menulis. Mungkin terdengar mencari-cari alasan kalau saya bilang alasan saya stop menulis adalah sibuk. Saya rasa alasan yang lebih tepat adalah belum mau.
Saat Sana menelpon untuk mengabari saya bahwa tulisan nya terbit hari itu, yang saya sampaikan padanya adalah sebuah cerita seseorang yang mampu keluar negeri gratis dengan tulisan. Padahal tulisan tersebut dikatakan teman orang itu sangat biasa. Tak ada kehebatan ditulisan itu. Sesungguhnya, teman orang tersebut pun mampu menulis lebih baik dari tulisan itu. Namun perbedaannya adalah orang itu menulis dan temannya tidak. Orang itu mau dan temannya tidak.
Cerita itu sengaja saya sampaikan pada Sana sebagai bentuk implisit bahwa saya member semangat bahwa dengan kesibukan apapun, sesungguhnya ia bisa menulis dan melakukan apa saja yang ia impikan asalkan ia mau dan melakukannya. Sekali lagi hebat dan saya menunggu tulisan-tulisan Sana berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar