Rabu, 02 Maret 2011

betangas


Dag dig dug dag dig dug

Mungkin begitulah suara jantung saya saat ini. Semakin hari, gerakannya semakin cepat. Bagaimana tidak, ini adalah tanggal 3 Maret. Artinya kurang lebih 3 hari lagi saya akan melangsungkan acara yang tak akan mungkin terlupakan selama hidup saya. Saya akan melaksanakan perintah Allah dalam surat An-Nuur:32. Menikah..

Menikah mungkin menjadi sesuatu yang membuat sebagian orang tak sabar menantinya. Wajar saja, dalam percintaan, menikah seolah-olah adalah suatu kesuksesan dalam menjalin hubungan.
Teman saya bilang sih, menikah adalah bukti keseriusan cinta. Wuih.. Kali ini saya tak akan membahas panjang lebar soal menikah. Tapi persiapan menjelang menikah.

Saya dilahirkan dari orang tua yang bersuku gado-gado. Tapi jika mengisi biodata, dengan tegas saya menulis suku melayu bugis. Kesimpulan tersebut saya buat sendiri dengan dasar bahwa ayah saya adalah melayu bugis. Tapi ada benarnya, karena dalam keluarga kami upacara adat yang sering dilaksanakan adalah sesuai dengan adat melayu bugis.

Menjelang pernikahan, banyak upacara adat yang mesti dilakukan oleh keluarga kami. Namun seiring zaman, sedikit demi sedikit upacara adat tersebut punah. Salah satu adat yang masih kuat tertinggal adalah betangas.
Betangas adalah ritual adat yang dilaksanakan calon pengantin 2 atau 3 hari menjelang resepsi untuk membuang keringat pada tubuh dan memberikan bau harum dan wangi pada calon mempelai. Di dalam dunia modern betangas mungkin disebut dengan sauna, namun perbedaanya betangas dilakukan dengan cara yang sangat sederhana.

Tikar yang terbuat dari rotan/bambu dibuat melingkar. Di dalam tikar ini sudah tersedia peralatan betangas, antara panci dan kompor. Didalam panci terdapat rempah-rempah betangas yaitu daun serai wangi, daun pandan dan rempah-rempah lainnya. Para calon pengantin dimasukkan secara bergiliran ke dalam tikar tersebut. Sambil duduk diatas bangku kecil yang sudah dipersiapkan, calon pengantin diharuskan mengaduk-mengaduk air yang sudah mendidih. Aroma uap air yang mendidih ini akan terserap oleh tubuh melalui pernapasan, baunya tentu saja harum karena berasal dari rempah-rempah. Karena suhu udara didalam lingkaran semakin meningkat menyebabkan keringat akan semakin banyak keluar, sehingga pada saat hari pernikahan atau resepsi kedua mempelai tidak lagi banyak mengeluarkan keringat, kalaupun ada aromanya sudah sedikit berbau harum.

Betangas berkhasiat baik bagi dunia kesehatan, karena hakekatnya sama dengan mandi uap atau terapi sauna. Jika dilakukan oleh wanita, betangas bermanfaat dalam mengetatkan saluran peranakan bagi wanita yang sudah putus haid, menaikkan rahim jatuh, mengurangi rasa pedih setelah membuang air kecil, pembersihan organ vital wanita, mengatasi masalah keputihan juga menjadikan organ vital selalu lembab alami.

Karena manfaat yang baik, betangas menjadi suatu kebutuhan yang tidak hanya dilakukan 2-3 hari menjelang resepsi pernikahan, namun seminggu, dua minggu bahkan sebulan betangas telah dilakukan oleh calon mempelai. Di Pontianak, betangas dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat melayu. Baik itu melayu bugis, melayu asli maupun serumpun melayu lainnya.  Selain betangas, masih banyak ritual adat yang dilakukan seperti bebedak dan bepacar (berinai).

3 komentar: